Question:
RTA ternyata tidak memberikan manfaat berarti dalam rangka pengembangan perekonomian kawasan ( no trade creation). Namun kenyataannya, banyak kawasan di dunia, misalkan Asia Tenggara, tetap mempertahankan perjanjian kerjasama pedagangan regionalnya hingga sekarang. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Answer:
Regional Trade Agreement pada dasarnya tetap dipertahankan oleh suatu kawasan terkait dengan kepentingan kawasan (kepentingan negara-negara di dalamnya) dan terkait orientasi utama proses integrasi di dalam kawasan tersebut. Pembentukan RTA tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, namun juga terkait dengan kepentingan politik dan bahkan keamanan.
RTA memberikan keuntungan dalam bidang ekonomi seperti pembentukan pasar baru dan peningkatan peluang perdagangan. Idealnya, dengan memperluas akses produk ke pasar luar negeri, RTA menjanjikan biaya impor yang lebih murah dan produk ekspor yang lebih berkualitas. Selain itu, dalam teorinya RTA juga bisa mempromosikan penanaman modal langsung (FDI), dan membuka akses terhadap teknologi dan skill baru. Misalkan, MERCOSUR di Amerika Latin. Terjadi peningkatan distribusi perdagangan regional antara tahun 1990 dan 2000. Ekspor antar Negara anggota MERCOSUR juga meningkat dari 14 milyar dolar Amerika hinggai 17,6 milyar dollar. Sedangkan impor juga meningkat dari 4,2 milyar menjadi 17,9 milyar.
Selain kepentingan ekonomi, terdapat alasan lain, kenapa keberadaan RTA terus didorong, yaitu terkait dengan kepentingan geo-strategis dan kepentingan politik. Pada dasarnya RTA juga dikendalikan oleh focus isu politik, strategis dan keamanan. Terkadang RTA merupakan kombinasi antara tujuan ekonomi dan keamanan.
Keberadaan dan perkembangan RTA hingga saat ini juga menyiratkan semakin meningkatnya pesimisme negara-negara dengan organisasi perdagangan multilateral, seperti WTO. Sikap skeptis terhadap organisasi ini semakin meningkat mengingat organisasi ini tidak memberikan kemajuan yang subtantif, terutama sejak buntunya Putaran Doha. Dan inisiatif untuk melakukan perjanjian kerjasama perdagangan dengan blok yang lebih kecil dipandang lebih fleksibel dan lebih cepat, daripada berupaya untuk membuat konsensus dengan dengan 148 anggota WTO .
Saat ini RTA juga digunakan sebagai instrument counterbalancing dalam bernegosiasi dengan blok ekonomi kawasan lain. Dibuktikan bahwa blok-blok kerjasama ekonomi regional menjadi instrument yang kuat ketika proses negosiasi kepentingan bersama di dalam dan luar forum WTO. Karenanya, banyak negara-negara berkembang menyadari bahwa kepentingan mereka akan lebih didengar dan terpenuhi melalui integrasi dengan negara-negara dengan ekonomi yang sama. Dalam kasus ekonomi Amerika Latin, integrasi regional digunakan sebagai counterbalancing NAFTA (North American Free Trade Agreement). Pembentukan blok-blok seperti ASEAN, dan MERCOSUR adalah contoh pendirian blok regional yang berupaya untuk membuat sekat antara blok perdagangan regional dengan blok perdagangan global.
Selain itu, RTA juga dapat mengurangi perdagangan illegal dan penyelundupan. RTA dengan institusinya dapat melakukan sharing informasi dan juga tindakan bersama untuk mencegah penyelundupan barang-barang ilegal seperti obat terlarang dan senjata. Contohnya, adalah pendirian MERCOSUR yang secara eksplisit bertujuan untuk membentuk pasar bersama dan juga pengaturan tarif bersama, namun juga dibentuk sebagai forum Negara untuk mendiskusikan masalah keamanan bersama seperti masalah penyelundupan obat terlarang.
RTA bahkan juga sebagai agen peace-building, dan mengurangi ketegangan antar Negara di dalam kawasan tersebut. MERCOSUR misalnya, pada awalnya dibentuk untuk mengurangi ketegangan antara Argentina dan Brazil, dan mencegah kudeta di Paraguai melalui penegasan kembali oleh Presiden MERCOSUR kepada Negara anggotanya bahwa demokrasi adalah kondisi yang penting bagi keanggotaan masing-masing Negara di dalam organisasi.
Dengan kata lain, RTA membangun interdependensi antar Negara, membentuk insentif bagi perdamaian dan pengembangan instrument non militer untuk menyelesaikan sengketa. Dengan menggunakan perdagangan sebagai perekat, RTA harus bisa menyatukan kepentingan negara anggotanya. Namun demikian, RTA ternyata juga berkemungkinan menciptakan ketegangan antar Negara anggotanya dan bahkan memicu konflik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bertahannya RTA walaupun ternyata masih belum memberikan banyak kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi regional, disebabkan karena RTA tidak hanya untuk orientasi ekonomi semata, RTA bisa digunakan sebagai instrument counterbalancing bagi Negara-negara berkembang, dan bahkan bisa menjadi agen untuk peacebuilding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar