A. REVIEW FILM THE HUNT FOR RED OCTOBER
Film ini menggambarkan tentang perburuan terhadap Red October, sebuah kapal selam nuklir balistik milik Rusia yang dilengkapi mesin ulat yang membuat kapal selam tersebut tidak terdeteksi oleh radar kapal selam lain. Kapal ini merupakan kapal selam generasi baru yang dibuat Soviet yang kecepatannya jauh lebih tinggi dibandingkan kapal selam lain di bawah laut. Dan kapal ini dikomandoi oleh Marko Ramius seorang kapten kelas satu Soviet yang merupakan ahli dalam komando kapal selam.
Pada tahun 1984, Ramius menerima perintah dari Moskow untuk membawa kapal selam tersebut ke laut untuk melakukan latihan dengan kapal selam Soviet lain, yaitu Konovalov. Namun, karena Ramius tidak menginginkan hal itu dan memiliki tujuan lain, kemudian membunuh petugas politik Moskow bernama Ivan Putin karena hanya ia dan Ramius lah yang mengetahui tentang perintah tersebut. Dengan kata lain, Ramius ingin membelot dari Moskow. Setelah membunuh Putin, Ramius membakar surat perintah asli tersebut dan memerintahkan krunya bahwa mereka diperintahkan untuk menjatuhkan rudal di pantai barat Amerika.
Dallas, kapal selam Amerika yang juga sedang berpatroli disekitar Red October kemudian mendeteksi keberadaan kapal Soviet tersebut, namun kemudian tiba-tiba kehilangan jejak ketika Red October menyelam dengan mesin ulat yang membuatnya seolah-olah hilang begitu saja dan tidak terdeteksi.
Di sisi lain, juga diceritakan tentang seorang analis CIA bernama Jack Ryan yang menemukan informasi yang sangat menyejutkan dari laporan intelejennya. Sesegera mungkin ia menuju Washington dan melihat sendiri gambaran kapal selam tipe baru Soviet yang lebih besar dan lebih canggih dari kapal selam apapun yang dimiliki Amerika Serikat. Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa Red October mampu mendekat ke Amerika Serikat dan meluncurkan rudal nuklir tanpa peringatan.
Informasi-informasi yang didapatkan kemudian terus menuntun Ryan untuk mengetahui rencana Ramius untuk membelot dari Soviet. Ryan kemudian menyampaikan pemikirannya ini kepada pejabat pemerintah Amerika Serikat yang pada awalnya berniat untuk menenggelamkan Red October karena takut Ramius berencana untuk menyerang Amerika. Namun Ryan yang berpikir bahwa Ramius berencana untuk membelot dari Soviet kemudian diperintahkan berangkat ke Atlantik Utara untuk membuktikan pemikirannya sebelum angkatan laut Amerika menenggelamkan Red October.
Di pihak Rusia, yang mengetahui salah satu kapal selamnya hilang, menyampaikan kepada pemerintah Amerika melalui Duta Besarnya bahwa Ramius adalah orang gila yang menyembunyikan Red October di pesisir Amerika dan berniat untuk meluncurkan rudal nuklirnya di New York atau Washington. Pihak Soviet meminta angkatan laut Amerika untuk membantu mereka untuk melacak dan menghancurkan Red October
Ketika Soviet mulai menyadari keberadaan Red October di Atlantik, Ramius kembali mencoba untuk melakukan maneuver dengan mesin ulat. Namun upaya ini gagal dan dicurigai seseorang telah melakukan sabotase. Kejadian tersebut membuat mesin ulat rusak. Akibatnya Red October kemudian diserang oleh angkatan laut Soviet. Namun dengan kepiawaiannya, Ramius mampu menghindari rudal yang diluncurkan pihak Soviet untuk menenggelamkan Red October.
Atas perintah dari pemerintah Amerika, akhirnya Ryan berhasil mendarat di kapal selam Dallas dan berupaya untuk menyakinkan Kapten kapal selam tersebut, Bart Mancuso untuk menghubungi Ramius untuk memastikan tujuannya yang sebenarnya. Dengan DRSV, Ryan berhasil menemui Ramius dengan bantuan kapten Mancuso. Ramius sangat terkejut ketika Ryan mengetahui rencananya untuk membelot dan akhirnya meminta suaka politik serta bersedia bekerja sama dengan Amerika. Ryan juga mengetahui siasat Ramius untuk menyelamatkan kru kapalnya yang tidak mengetahui rencana pengkhianatannya dengan membuat seolah-olah kapal tengah tercemar radiasi nuklir dari mesin ulat. Kemudian memerintahkan seluruh krunya meninggalkan kapal.
Cerita pun berlanjut dengan serangan torpedo dari kapal selam Soviet, Konovalov yang terus mengikuti Red October melintasi Atlantik. Di saat yang sama, ternyata di dalam kapal Red October kemudian diketahui pelaku sabotase yang menyamar sebagai koki di kapal selam. Ia menembak dan menewaskan perwira Ramius bernama Vasily Borodin. Untuk mencegah pelaku sabotase menghancurkan kapal, Ryan kemudian mengejar dan kemudian membunuhnya sebelum sang pelaku sempat meledakkan misilnya.
Sementara itu, torpedo Konovalov terus menuju Red October dengan cepat. Dengan kerjasama yang kompak antara kru Dallas dan Red October. Red October berhasil melakukan maneuver mengelak dan torpedo malah berbalik menuju Konovalov dan menghancurkan kapal tersebut. Para kru Red October yang dievakuasi oleh angkatan laut Amerika menyaksikan ledakan torpedo yang dahsyat tersebut, dan tidak mengetahui bahwa yang hancur adalah kapal selam Soviet kedua, Konovalov, dan malah beranggapan bahwa Red October lah yang ditenggelamkan.
Pada bagian akhir film ini diceritakan bahwa Ryan, Ramius dan kru yang berada di dalam Red October selamat dan tengah berada di Penobscot River di Maine.
B. ANALISA
Film “The Hunt for Red October” mampu menghadirkan suasana perang dingin (perlombaan senjata) yang tengah terjadi antara Soviet dan Amerika. Diceritakan bahwa Red October, sebuah kapal selam nuklir balistik Soviet mampu menyelam dan meluncurkan rudal nuklir tanpa terdeteksi radar. Informasi tersebut didapat berdasarkan laporan CIA. Dan investigasi lebih jauh sangat mengejutkan Amerika, ternyata Red October yang telah digunakan Soviet merupakan tipe baru yang jauh lebih besar dan lebih canggih dibandingkan dengan kapal selam apapun yang dimiliki Amerika. Dinyatakan juga bahwa Amerika sempat mencoba membuat kapal selam yang sama namun gagal. Di dalam film juga diperlihatkan Amerika memang sangat hati-hati untuk memulai perang terbuka dengan Soviet. Amerika tidak bisa melancarkan rudalnya kepada Soviet begitu saja. Mungkin hal ini juga terkait dengan fasilitas-fasilitas militer yang dimiliki Soviet dan Amerika telah menyadari keunggulannya. Masing-masing Negara pada dasarnya juga memang menyadari bahwa jika seandainya terjadi perang antara keduanya, akan menghasilkan kehancuran yang luar biasa.
Jadi, berdasarkan film “The Hunt for Red October”, politik luar negeri Amerika pada era perang dingin difokuskan pada upaya untuk menunjukkan superioritas mereka terutama bidang militer. Di sisi lain digambarkan juga bahwa Amerika sangat khawatir dan curiga jika sewaktu-waktu Soviet menyerang Amerika. Karenanya Amerika seringkali menggunakan CIA untuk memata-matai Soviet di era perang dingin.
Benar2 sebuah film yg bagus.
BalasHapusThanks sinopsisnya,
BalasHapusFilm berkelas
BalasHapus